KAPUAS - Mewabahnya Demam Berdarah (DBD) di wilayah desa Aruk Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), membuat beberapa orang masyarakat desa tersebut dirawat di Puskemas hingga di rujuk ke RSUD Doris Silvanus, Palangka Raya.
Mewabahnya virus yang diakibatkan oleh sengatan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar. Nyamuk mengigit dan menginfeksi seseorang di pagi sampai sore hari menjelang petang.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
"Bahwa di Desa Aruk kec Timpah, Kab Kapuas KALTENG saat sekarang ini sedang marak penyakit Demam Berdarah tiga Minggu terakhir ini bulan September 2022, " kata Yacima warga desa Aruk kepada media ini.
Disampaikan olehnya, bahwa dia prihatin terhadap musibah DBD yang melanda desanya saat ini. Dan harapannya agar pihak pemerintah desa, kecamatan dan Kabupaten Kapuas maupun Provinsi Kalimantan Tengah agar bisa menyingkapi hal ini, agar jangan sampai memakan korban jiwa.
"Sudah ada meninggal Dunia anak anak yang masih bersekolah TK di desa Aruk, ..termasuk saat ini cucu saya opname di RS Bhayangkara, Palangka Raya, " ungkap cima.
Hal tersebut juga, diungkapkan oleh Kepala Desa (Kades) Aruk, Edie N Sida, kepada media ini via telepon, Jumat (30/9).
"Benar, DBD telah mewabah di desa Aruk, Kecamatan Timpah, Kab Kapuas. Dan kami selaku aparat desa, sudah melaksanakan upaya penangganan pertama untuk warga saya, " kata Edie.
Edie N Sida, selaku Kades Aruk, sangat prihatin terhadap musibah yang dialami warganya, dan hal itu terutama menyerang anak - anak kecil.
Upaya yang telah dilakukan pihaknya selaku aparat desa, melaporkan musibah mewabahnya DBD kepada Camat dan pihak kesehatan, di kecamatan Timpah, Kab Kapuas.
Menurutnya, pihak kecamatan Timpah melalui Puskesmas dan dinas kesehatan Kapuas sudah melaksanakan Fogging (Pengasapan) untuk mematikan jentik - jentik nyamuk Aedes Aegypti, yang menyebabkan DBD kepada warganya.
"Melalui dinas kesehatan Kab Kapuas sudah melaksanakan Pengasapan diseluruh pemukiman warga saya didesa Aruk, dan juga ada bantuan obat obatan DBD, " urai Kades ini.
Korban akibat mewabahnya DBD di desa Aruk, berjumlah 8 orang dan saat ini masih dirawat inap 5 orang di RSUD Doris Silvanus, Palangka Raya. Dan 1 orang anak anak berusia 6, 5 tahun meninggal dalam perjalanan ke RSUD Doris Silvanus.
"Saat ini masih dirawat inap 5 orang, dan semua anak - anak kecil, satu orang meninggal saat dirujuk ke RSUD Doris Silvanus Palangka Raya, " sebut Edie.
Edie selaku Kades Aruk, mengatakan juga bahwa dana untuk penanggulangan DBD ini tidak ada untuk dianggarkan di desanya, namun dia selaku Kades berupaya bagaimana keadaan warganya yang saat ini dilanda wabah DBD, bisa dibantu serta difasilitasi kesehatannya.
"Memang anggaran untuk wabah ini tidak ada, namun saya pribadi membantu bagaimana warga say bisa berobat secar baik, selain juga ada seperti kebiasaan kami warg desa Aruk, kalau ada warga mengalami musibah akan gotong royong membantu baik itu Materiil, " ungkap Kades Aruk.